Aku Diam Bukan Berarti Menyerah ~ Setiap orang
berhak memiliki impian. Banyak harapan-harapan yang ingin dicapai. Oleh sebab
itu, banyak orang yang bekerja keras untuk mendapatkan apa saja yang mereka
inginkan. Pada saat itulah orang-orang akan terfokus pada keinginannya saja.
Rasa egois pun muncul sehingga secara tidak sadar, apa yang
diperbuatnya telah melukai orang lain. Saat apa yang diharapkan tidak tercapai
atau bahkan mengalami kegagalan, orang-orang yang demikian akan protes dan
mengalami depresi. Sama halnya saat seseorang sedang membangun gedung yang
tinggi, ketika hampir selesai tiba-tiba gedung itu roboh dan hancur. Seperti
itulah orang yang mengalami kegagalan, apa yang sudah dikerjakan berakhir
dengan sia-sia.
Kita sering tidak menyadari bahwa kegagalan bisa menjadi
jawaban dari Tuhan. Kegagalan bukan berarti Tuhan menunda berkat yang akan
diberika pada kita, namum kegagalan adalah alat yang dipakai Tuhan untuk
menyelamatkan kita dari hal yang buruk.
Adakalanya menunggu adalah kehendak Tuhan. Kita tidak perlu
terburu-buru untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita harus mempunyai
waktu yang cukup untuk berdoa, berpikir, dan mengambil keputusan. Saat kita
mengambil sikap "diam" itu bukan berarti kita sudah lelah atau
menyerah, akan tetapi sikap seperti itu adalah bentuk berserah kita pada Tuhan
dan memberikan waktu bagi Tuhan untuk bekerja dalam kehidupan kita.
Biar Tuhan saja yang mengemudikan perahu kehidupan. Kita
hanya perlu menyediakan telinga yang lebar untuk mendengarkan suara-suara Tuhan
dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan pada kita. Saat Tuhan berkata
"tunggulah" maka kita harus menunggu. Saat Tuhan berkata
"kejarlah" maka kita harus mengejarnya. Berserah dan percaya lebih
baik daripada bersusah payah tepi berakhir dengan sia-sia.
0 komentar:
Posting Komentar