Rabu, 23 Januari 2013

Yang Akan Kita Petik Setelah Tua


Ada satu keluarga yang pada awalnya hidup harmonis. Akan tetapi dengan bertambahnya usia, maka kasih itu pun luntur. Hal itu terjadi pada seorang kakek yang hidup dengan anak dan menantu serta cucunya. Kakek itu sudah sangat tua dan rabun, sehingga untuk berjalan pun susah.


Setiap  makan bersama, selalu terjadi keributan di meja makan. Sang kakek sering menumpahkan makanan, memecahkan gelas atau pun piring, dan bahkan sering menabrak tubuhnya ke meja makan hingga semua hancur berantakan. Omelan-omelan pun keluar dari anak dan menantunya.

Itulah yang terjadi setiap hari. Karena merasa tak ingin terganggu, maka menantu dan anaknya membuatkan kursi khusus dari kayu dan meletakkannya di sudut ruangan. Semua peralatan makan pun terbuat dari kayu. Hari berikutnya suasana saat makan pun menjadi lebih baik tanpa gangguan dari sang kakek.

Saat terlelap tidur, mereka mendengar sayup-sayup isak tangis. Ternyata berasal dari salah satu sudut dimana mereka meletakkan meja kayu itu. Di dapatinya sang kakek tengah menangis, membanjiri meja kayu tersebut. Tidak ada belas kasihan. Yang ada hanyalah omelan.

Sore itu mereka habis melakukan perjalanan ke tempat yang jauh. Rupanya mereka telah menitipkan sang kakek ke panti jompo yang tempatnya jauh di luar kota. Secara tdak langsung, mereka telah membuang kakek dari kehidupan keluarga itu.

Malam itu, sang ayah sedang melihat anaknya sedang membuat mainan dari kayu dan memasukkan beberapa lembar uang mainan dan beberapa potong baju ke dalam tas. Ayah pun merasa penasaran dengan apa yang dimainkan oleh anaknya.

"Nak, kau sedang apa?"

"Aku sedang membuat kursi kayu untuk ayah dan ibu. Lalu aku akan meletakkannya di samping kursi kakek di sudut ruangan itu. dalam tas ini ada uang dan baju untuk membawa ayah dan ibu ke tempat kakek yang jauh disana."

Tidak lama kemudian, sang ayah menjadi sangat menyesal. Timbul kesedihan yang mendalam di dalam hatinya. Dia telah menanmkan hal buruk kepada keluarganya dan apabila tidak segera diperbaiki, maka dia akan memetik buahnya.

Keesokan harinya, mereka menjemput sang kakek dan membiarkannya untuk makan bersama-sama dengan mereka. Tidak ada lagi kursi kayu. Tidak ada lagi sudut ruangan yang menangis. Tdak ada lagi omelan. Yang ada sekarang hanyalah kebahagiaan dan saling mengasihi

0 komentar:

Posting Komentar