Pohon Pun Mengerti Arti Hidup ~ Pada suatu hari
ada seorang pemuda yang ingin mengakhiri hidupnya. Pemuda itu sudah tidak tahan
menjalani kehidupannya. Dia merasa bahwa dirinya sangat tidak berguna, apalagi
dia hanyalah seorang pengangguran.
"Ah, lebih baik aku mati saja. Buat apa aku hidup
kalau tidak ada gunanya."
Pemuda itu mengambil seutas tali dan mencari pohon untuk
menggantungkan tubuhnya. Dia melihat pohon di depan matanya. Dengan langkah
gontai dia mendekati pohon itu. Rupanya pohon itu melihat bahwa ada pemuda
hendak mengakhiri hidupnya di salah satu dahannya.
"Hei anak muda, ku mohon jangan kau gantungkan
tubuhmu di dahanku. Dahanku sudah sangat rapuh dan akan patah bila kau lilitkan
tali itu di dahanku. Tiap pagi burung-burung masih hinggap di dahanku,
burung-burung itu bernyanyi menyambut mentari."
Pemuda itu pun berlalu meinggalkan pohon itu. Dia berjalan
menuju pohon yang kedua. Lagi-lagi pohon itu menolak, "Jangan kau
gantungkan tubuhmu pada rantingku. Tidakkah kau lihat ada sarang burung disana?
Di sarang burung itu terdapat kehidupan yang baru lahir. Kau akan melukai
mereka bila talimu mengenai sarang burung itu."
Pohon yang ketiga begitu membuatnya tertarik. Sangat besar
dan kokoh. Pemuda itu pun bersiap melilitkan talinya di sana. "Tunggu!
Apa yang akan kau lakukan? Banyak orang yang menyukaiku karena kerindanganku.
Banyak orang yang suka beristirahat melepas lelah dan bersandar pada tubuhku.
Kalau kau mau mati, cari tempat lain saja."
Pemuda itu menjadi termenung sejenak. "Pohon
pun sangat menghargai hidupnya. Sedangkan aku? Aku malah mau mengakhiri
hidupku. Pohonpun bisa bersyukur, kenapa diriku tidak?"
Seketika itu juga, dibuangnya jauh-jauh tali yang akan dia
pergunakan untuk mengakhiri hidupnya. Dia kembali ke rumahnya dengan semangat
dan sukacita yang baru. Dia sadar bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan dirinya
untuk tujuan yang sia-sia, melainkan Tuhan menciptakan dirinya untuk maksud dan
tujuan yang baik.
Jangan pernah menganggap bahwa diri kita ini tidak berguna.
Jangan pernah putus asa apalagi mencoba untuk mengakhiri hidup. Tuhan tidak
pernah menciptakan kita dengan sia-sia. Kita sangat berharga di mata-Nya. Maka
dari itu bersyukurlah agar kita bisa melihat rencana-rencana Tuhan dalam hidup
kita. Mengeluh dan rasa putus asa, hanya akan menutup mata kita pada
berkat-berkat yang telah Tuhan berikan.
0 komentar:
Posting Komentar